JAKARTA - Kerontokan rambut bukan sekadar masalah kosmetik, tetapi bisa menjadi tanda tubuh mengalami stres berlebihan. Pada kondisi normal, manusia kehilangan 50–100 helai rambut per hari, namun stres ekstrem dapat meningkatkan jumlah ini secara signifikan.
Stres berat membuat folikel rambut berhenti tumbuh, bahkan sistem imun terkadang menyerang akar rambut sendiri. Akibatnya, rambut lebih mudah rontok dan sulit tumbuh kembali tanpa penanganan tepat.
Jenis-Jenis Kerontokan Rambut Akibat Stres
Dikutip dari Mayo Clinic pada Selasa, 14 Oktober 2025, terdapat beberapa jenis kerontokan rambut yang dipicu stres tinggi. Memahami perbedaannya penting agar penanganan yang tepat bisa dilakukan.
1. Telogen Effluvium
Telogen Effluvium terjadi ketika stres berat mendorong banyak folikel rambut masuk ke fase istirahat secara bersamaan. Beberapa bulan kemudian, rambut akan rontok dalam jumlah besar bahkan hanya saat menyisir atau mencuci rambut.
Kabar baiknya, kerontokan ini bersifat sementara. Jika stres terkendali, rambut akan tumbuh kembali secara perlahan dan sehat.
2. Trichotillomania
Trichotillomania adalah dorongan tak tertahankan untuk mencabut rambut sendiri, baik dari kulit kepala, alis, maupun bagian tubuh lain. Kondisi ini biasanya muncul saat stres emosional yang parah dan memerlukan perhatian serius.
Terapi perilaku kognitif bisa membantu mengendalikan dorongan ini. Bantuan profesional sangat dianjurkan jika kesulitan mengontrol kebiasaan mencabut rambut muncul secara rutin.
3. Alopecia Areata
Alopecia Areata terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut sendiri, menyebabkan area tertentu di kepala menjadi botak. Stres berat memperburuk kondisi ini karena mengganggu keseimbangan hormon dan memicu inflamasi di kulit kepala.
Meskipun terlihat parah, rambut biasanya dapat tumbuh kembali setelah stres berkurang dan pengobatan dilakukan. Kesabaran dan perawatan konsisten menjadi kunci dalam pemulihan rambut.
Langkah Mengurangi Kerontokan Rambut Karena Stres
Menangani kerontokan rambut akibat stres memerlukan pendekatan holistik, bukan hanya pengobatan medis. Menjaga ketenangan pikiran, tidur cukup, dan mengelola stres sehari-hari sangat berpengaruh terhadap kesehatan rambut.
Asupan gizi yang seimbang juga membantu memperkuat akar rambut. Perbanyak makanan kaya protein, vitamin, dan mineral agar rambut tetap sehat dan lebih tahan terhadap kerontokan.
Selain itu, mengikuti perawatan medis yang disarankan dokter membantu mempercepat pemulihan. Konsistensi dalam perawatan menjadi faktor penting agar rambut dapat tumbuh kembali secara optimal.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Rambut
Kerontokan rambut akibat stres bukan hal yang harus diabaikan. Memahami jenis-jenis kerontokan seperti Telogen Effluvium, Trichotillomania, dan Alopecia Areata akan membantu menentukan langkah penanganan yang tepat.
Menjaga ketenangan pikiran, asupan gizi, dan mengikuti saran medis secara konsisten adalah kunci agar rambut kembali sehat. Dengan perawatan yang tepat, kerontokan rambut akibat stres dapat diminimalkan dan pertumbuhan rambut bisa pulih secara bertahap.