JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Malang Kepanjen mencatat penyaluran jaminan pensiun mencapai Rp 2,29 miliar selama periode Januari hingga 19 Mei 2025. Program ini menjadi salah satu bentuk perlindungan sosial bagi para peserta yang memasuki masa pensiun atau mengalami cacat tetap.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Kepanjen, Zakky Ibrahim, menjelaskan bahwa sepanjang lima bulan pertama tahun ini, sebanyak 255 klaim jaminan pensiun telah diterima dan dicairkan. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, di mana klaim mencapai 943 orang dengan total nominal Rp 8,49 miliar.
“Totalnya ada 255 klaim dengan nominal Rp 2,29 miliar,” ujar Zakky Ibrahim.
Zakky menambahkan, klaim jaminan pensiun ini tidak hanya diajukan oleh warga Kabupaten Malang, melainkan juga dari luar daerah, termasuk Kota Malang yang memiliki aktivitas kerja di wilayah Kabupaten Malang.
Program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada peserta yang kehilangan atau mengalami penurunan penghasilan akibat memasuki masa pensiun, cacat total tetap, atau meninggal dunia. Bentuk manfaat jaminan pensiun ini dapat diberikan secara tunai bulanan atau sekaligus sesuai ketentuan.
Menurut Zakky, terdapat lima jenis pensiun yang menjadi hak peserta BPJS Ketenagakerjaan, yakni:
-Pensiun Hari Tua
Diberikan kepada peserta saat memasuki usia pensiun hingga meninggal dunia.
-Pensiun Cacat
Diberikan kepada peserta yang mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan kerja atau penyakit hingga meninggal dunia.
-Pensiun Janda/Duda
Diberikan kepada ahli waris peserta berupa janda atau duda hingga meninggal dunia atau menikah kembali.
-Pensiun Anak
Diberikan kepada anak ahli waris peserta hingga berusia 23 tahun, menikah, atau mulai bekerja. Pensiun anak maksimal diberikan kepada dua orang anak.
-Pensiun Orang Tua
Diberikan kepada orang tua ahli waris peserta yang tidak memiliki suami, istri, maupun anak, hingga meninggal dunia.
“Besarannya sesuai formula tertentu atau akumulasi seluruh iuran ditambah hasil pengembangannya. Manfaat minimalnya Rp 399.700 per bulan dan maksimum Rp 4.792.300 per bulan,” terang Zakky.
Proses pengajuan klaim jaminan pensiun kini semakin mudah dengan adanya layanan digital. Peserta dapat mengunggah dokumen yang diperlukan melalui portal layanan klaim online BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, klaim juga tetap bisa diajukan secara manual dengan mengunjungi kantor pelayanan BPJS Ketenagakerjaan.
Zakky menegaskan, “Jangka waktu penyelesaiannya yakni 15 hari kerja setelah berkas disetujui.”
Dengan sistem layanan yang semakin cepat dan mudah, diharapkan para peserta yang berhak dapat segera menerima hak jaminan pensiun mereka tanpa hambatan berarti. Ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan jaminan sosial yang memadai kepada seluruh tenaga kerja Indonesia.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial kepada pekerja formal maupun informal di Indonesia. Jaminan pensiun ini merupakan salah satu manfaat utama yang diharapkan dapat memberikan ketenangan finansial bagi pekerja saat memasuki masa pensiun.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial, Zakky berharap lebih banyak lagi peserta yang memanfaatkan program ini, serta mengajukan klaim sesuai prosedur yang berlaku agar manfaatnya dapat diterima secara optimal.