UMKM Global Berperan Penting dalam Penanggulangan Perubahan Iklim: Ini Dukungan yang Dibutuhkan

Senin, 02 Juni 2025 | 10:34:44 WIB
UMKM Global Berperan Penting dalam Penanggulangan Perubahan Iklim: Ini Dukungan yang Dibutuhkan

JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global. Namun di sisi lain, sektor ini juga menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) dalam jumlah signifikan. Untuk itu, dukungan nyata dibutuhkan agar UMKM dapat berperan aktif dalam mencegah dampak perubahan iklim.

Berdasarkan data Katadata yang dirilis dalam laporan terbarunya, UMKM global mencatat emisi GRK sebesar 216 juta ton CO₂ pada tahun 2023. Angka ini hampir menyamai emisi sektor industri besar yang tercatat 238,1 juta ton CO₂ pada 2022. Sekitar 95% emisi tersebut berasal dari pembakaran energi fosil, yang menunjukkan ketergantungan tinggi sektor UMKM terhadap energi tak terbarukan.

Dengan jumlah pelaku UMKM yang sangat besar dan tersebar luas, dampak kumulatif terhadap lingkungan menjadi persoalan yang harus ditangani bersama.

Tantangan dan Solusi untuk UMKM dalam Transisi Hijau

Sejumlah tantangan utama menghambat peran aktif UMKM dalam mendukung agenda keberlanjutan lingkungan. Namun, berbagai solusi juga tersedia jika ditopang dengan kebijakan dan kerja sama lintas sektor.

1. Akses Energi Bersih Masih Menjadi Kendala

Energi bersih menjadi kunci dalam mengurangi emisi karbon dari aktivitas bisnis. Namun, harga yang tinggi menjadi hambatan utama bagi UMKM untuk beralih.

"UMKM merupakan salah satu sektor yang sensitif terhadap harga, sehingga keberadaan energi bersih yang terjangkau akan sangat penting," ujar Wakil Ketua Umum Bidang ESDM KADIN Indonesia, Aryo P.S. Djojohadikusumo, dikutip dari Detik Finance.

Menurutnya, keterlibatan pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan akses energi bersih yang terjangkau akan mempercepat adopsi energi terbarukan di kalangan pelaku usaha kecil.

2. Minimnya Pelatihan dan Edukasi

Banyak pelaku UMKM belum memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam mengelola bisnis berkelanjutan. Padahal, manajemen lingkungan dan penggunaan teknologi hijau dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi limbah.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas sangat dibutuhkan agar UMKM dapat mengadopsi praktik ramah lingkungan secara efektif.

3. Akses Pembiayaan Hijau Masih Terbatas

Investasi dalam peralatan hemat energi atau proses produksi berkelanjutan umumnya membutuhkan modal tambahan. Banyak UMKM terkendala dalam mendapatkan pembiayaan hijau karena proses yang rumit atau syarat yang berat.

Oleh karena itu, diperlukan dukungan berupa fasilitas kredit ramah lingkungan dengan bunga rendah dan tenor fleksibel agar UMKM mampu melakukan transisi menuju bisnis hijau.

4. Perlu Dorongan Kebijakan Pemerintah

Insentif fiskal, pembebasan pajak, atau potongan biaya sertifikasi lingkungan adalah contoh kebijakan yang bisa mendorong UMKM mengadopsi model bisnis berkelanjutan. Pemerintah juga perlu memberikan regulasi yang mendukung ekonomi hijau serta menyiapkan pendampingan teknis bagi pelaku usaha.

Peran UMKM dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Meski menghadapi banyak tantangan, UMKM memiliki potensi besar dalam mitigasi perubahan iklim jika diberikan dukungan yang memadai. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan antara lain:

-Efisiensi Energi: Mengganti peralatan lama dengan teknologi hemat energi untuk mengurangi konsumsi listrik dan bahan bakar.

-Ekonomi Sirkular: Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam proses produksi dan pengemasan produk.

-Pemilihan Bahan Baku Berkelanjutan: Menggunakan bahan lokal, alami, dan dapat diperbarui untuk mengurangi jejak karbon.

-Pendidikan Lingkungan: Meningkatkan kesadaran karyawan dan konsumen melalui kampanye internal dan eksternal.

Kolaborasi Kunci Sukses

Transformasi UMKM menuju bisnis ramah lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial. Sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, organisasi non-profit, dan pelaku industri sangat dibutuhkan.

"UMKM bisa menjadi bagian penting dalam upaya menekan emisi karbon asalkan didukung akses energi bersih dan insentif yang memadai," kata Aryo menegaskan.

UMKM Harus Jadi Aktor Penting Ekonomi Hijau

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, UMKM tidak bisa dikesampingkan. Dukungan penuh dari seluruh ekosistem akan mempercepat transisi sektor ini menuju keberlanjutan.

Dengan memahami jejak karbon mereka dan mulai menerapkan strategi bisnis hijau, UMKM tidak hanya bisa menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan daya saing di tengah meningkatnya tuntutan konsumen terhadap produk ramah lingkungan.

Transformasi ini adalah langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis sekaligus ikut serta dalam menyelamatkan bumi dari ancaman krisis iklim.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB