Pilates dan Padel, 2 Olahraga Modern yang Lagi Hits

Kamis, 11 September 2025 | 09:06:36 WIB
Pilates dan Padel, 2 Olahraga Modern yang Lagi Hits

JAKARTA - Tren olahraga dunia terus mengalami pergeseran. Setelah sebelumnya yoga dan lari sempat menjadi primadona, kini dua aktivitas fisik lain mulai mencuri perhatian banyak orang: Pilates dan Padel.

Keduanya menawarkan pengalaman berbeda tetapi saling melengkapi. Pilates hadir dengan gerakan terukur yang menekankan kekuatan otot inti, pernapasan, dan fleksibilitas. Sementara itu, Padel menawarkan keseruan olahraga raket berpasangan yang membakar banyak kalori sekaligus menjadi sarana sosialisasi.

Fenomena ini menandakan bahwa olahraga tidak lagi sekadar rutinitas menjaga kebugaran, melainkan juga bagian dari gaya hidup modern yang menyatukan kesehatan tubuh, kesenangan, dan interaksi sosial.

Pilates: Fondasi Kekuatan dan Kelenturan

Pilates, yang diciptakan oleh Joseph Pilates, sejak lama dikenal sebagai latihan yang cocok untuk berbagai usia dan kondisi fisik. Keunggulannya terletak pada fleksibilitas intensitas gerakan, sehingga bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap individu.

Dengan mengandalkan otot inti seperti perut, punggung, dan panggul, Pilates juga melatih kesadaran tubuh serta teknik pernapasan yang benar. Itulah sebabnya banyak fisioterapis merekomendasikan metode ini untuk rehabilitasi cedera maupun pencegahan masalah postur.

Gerakan Pilates yang terkesan lembut justru memberi dampak besar. Tanpa menekan sendi, latihan ini memperkuat otot-otot lemah sekaligus meningkatkan kelenturan. Tidak heran, olahraga ini semakin populer di kalangan pekerja urban yang sering mengalami masalah punggung akibat terlalu lama duduk.

Pilates bisa dilakukan di studio, pusat kebugaran, maupun rumah dengan peralatan sederhana. Hal ini membuatnya mudah diakses siapa saja yang ingin menjaga tubuh tetap sehat dengan cara aman dan terkontrol.

Padel: Seru, Sosial, dan Menyehatkan

Di sisi lain, Padel menghadirkan energi berbeda. Berasal dari Meksiko dan berkembang pesat di Spanyol, olahraga raket ini kini semakin populer di Indonesia. Padel dimainkan berpasangan di lapangan kecil yang dikelilingi dinding kaca, di mana bola bisa memantul kembali dan memperpanjang rally permainan.

Dibandingkan tenis, Padel lebih mudah dipelajari, sehingga pemula tidak perlu takut mencoba. Namun, meski terkesan sederhana, olahraga ini mampu membakar hingga 600 kalori per jam.

Selain meningkatkan koordinasi mata-tangan dan refleks, Padel juga memperkuat hampir seluruh otot tubuh. Nilai tambah lainnya adalah aspek sosial. Karena dimainkan secara ganda, olahraga ini menciptakan interaksi yang menyenangkan, baik dengan pasangan main lama maupun lawan baru yang ditemui di lapangan.

Dengan durasi latihan sekitar 60–90 menit per sesi, Padel dianggap pas untuk mereka yang ingin berolahraga sekaligus bersosialisasi tanpa menghabiskan waktu terlalu lama.

Padelates: Perpaduan Inovatif Dua Dunia

Menariknya, tren baru mulai bermunculan dengan memadukan dua olahraga populer ini. Konsep Padelates, yakni kombinasi Pilates dan Padel, belakangan diperkenalkan oleh instruktur asal Surabaya, Florencia Pranata.

Dalam praktiknya, Padelates menggabungkan gerakan Pilates seperti side lunges, single leg lifts, dan arm rotation sebelum sesi Padel dimulai. Tujuannya adalah memperkuat otot penyangga serta meningkatkan fleksibilitas, sehingga risiko cedera berkurang.

Florencia menjelaskan:

“Tujuannya, memperkuat otot penyangga sebelum main Padel. Sebab, tanpa penguatan dari Pilates, banyak yang berisiko cedera di pergelangan tangan, bahu, sampai ankle. Pilates membantu stabilisasi core dan fleksibilitas.”

Pendekatan ini tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan. Banyak orang yang ingin menjaga kebugaran tanpa cedera jangka panjang menemukan bahwa kombinasi keduanya memberikan hasil seimbang: kekuatan inti tubuh dari Pilates, serta latihan kardio dan keseruan sosial dari Padel.

Investasi Jangka Panjang untuk Tubuh dan Pikiran

Menerapkan jadwal rutin gabungan antara Pilates dan Padel bisa menjadi strategi jitu menjaga kesehatan. Misalnya, melakukan Pilates 2–3 kali seminggu untuk membangun fondasi kekuatan, lalu menambahkan Padel 1–2 kali seminggu untuk latihan daya tahan sekaligus kesenangan sosial.

Kombinasi ini tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga kesehatan mental. Pilates membantu mengurangi stres melalui pernapasan terkontrol, sementara Padel membawa kebahagiaan lewat aktivitas kompetitif dan interaksi dengan orang lain.

Kedua olahraga ini juga relatif aman, dengan risiko cedera yang rendah dibandingkan olahraga berintensitas tinggi lainnya. Fleksibilitas waktu latihan membuatnya mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas sibuk masyarakat modern.

Bukan Sekadar Tren Sesaat

Meski kini sedang naik daun, Pilates dan Padel diyakini bukan sekadar tren sesaat. Keduanya menawarkan manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda aktif hingga orang dewasa yang ingin menjaga vitalitas.

Dengan konsistensi, hasil yang diraih tidak hanya berupa tubuh lebih kuat dan lentur, tetapi juga pikiran lebih tenang dan energi yang stabil untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Singkatnya, Pilates dan Padel merepresentasikan dua sisi penting gaya hidup sehat: fondasi kekuatan dari dalam tubuh dan ekspresi energi yang menyenangkan di luar lapangan. Keduanya, ketika dijalankan secara seimbang, bisa menjadi investasi nyata bagi kualitas hidup.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB