Penyeberangan

Penyeberangan Selat Bali Dipadati Penumpang Usai Libur Panjang Nasional

Penyeberangan Selat Bali Dipadati Penumpang Usai Libur Panjang Nasional
Penyeberangan Selat Bali Dipadati Penumpang Usai Libur Panjang Nasional

JAKARTA – Momentum libur panjang yang bertepatan dengan “hari terjepit” pekan lalu kembali memberi warna berbeda bagi arus penyeberangan di Selat Bali. Ribuan kendaraan dari Bali menuju Jawa, maupun sebaliknya, memadati jalur laut utama yang menghubungkan dua pulau besar tersebut. Peningkatan aktivitas ini paling terasa pada Minggu malam, terutama di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang menjadi pintu gerbang utama masuk ke Pulau Jawa.

Jika pada hari biasa penumpang dan kendaraan masih relatif stabil, kali ini lonjakan penumpang meningkat cukup signifikan. Data dari pihak pengelola menyebutkan, kenaikan mencapai lebih dari 30 persen dibandingkan hari normal. Tak heran, pemandangan antrean panjang kendaraan yang hendak menyeberang menjadi sesuatu yang tak bisa dihindari.

Antrean Panjang di Pelabuhan Ketapang

Kondisi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, terpantau berbeda dibandingkan sisi seberangnya, Gilimanuk. Sejak Minggu, 7 September 2025, sore hari, antrean kendaraan mulai terlihat mengular. Ratusan mobil pribadi, bus, hingga truk logistik harus menunggu lebih dari satu jam untuk bisa masuk ke dalam kapal. Situasi tersebut berlangsung hingga malam hari, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna jasa penyeberangan.

Fenomena ini sejatinya sudah diperkirakan sebelumnya. Pihak manajemen PT ASDP Indonesia Ferry mencatat adanya lonjakan arus balik setelah libur panjang akhir pekan. Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga, mengungkapkan bahwa jumlah penyeberangan meningkat hingga 33 persen dibandingkan kondisi normal.

“Peningkatan ini memang sudah kami prediksi sebelumnya, sehingga persiapan tambahan juga dilakukan untuk memastikan arus penyeberangan tetap berjalan lancar,” ujarnya.

Gilimanuk Lebih Terkendali

Berbeda dengan suasana di Ketapang, kondisi di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, cenderung lebih terkendali. Antrean kendaraan tetap ada, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan panjang. Menurut laporan, sebagian besar kendaraan hanya menunggu sebentar sebelum bisa naik ke kapal.

Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, yang ditemui pada Senin, 9 September 2025, mengatakan bahwa situasi lalu lintas masih cukup terkendali meskipun ada lonjakan.

“Kendaraan hanya antre masuk kapal. Lalu lintas ramai lancar, masih terkendali,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan adanya perbedaan karakteristik arus lalu lintas antara dua pelabuhan tersebut. Ketapang sebagai pintu keluar utama dari Jawa lebih padat, sedangkan Gilimanuk yang melayani arus balik dari Bali justru relatif lancar.

Dampak Libur Panjang

Fenomena lonjakan arus balik di Selat Bali memang kerap terjadi setiap kali libur panjang. Posisi strategisnya sebagai penghubung utama Jawa dan Bali menjadikan rute ini salah satu jalur transportasi tersibuk di Indonesia. Terlebih ketika hari libur nasional berdekatan dengan akhir pekan, banyak masyarakat memanfaatkan kesempatan itu untuk berlibur atau pulang kampung.

Kondisi tersebut memengaruhi tidak hanya sektor transportasi, tetapi juga pariwisata dan logistik. Bali sebagai destinasi wisata utama tentu menjadi magnet bagi para pelancong. Sementara itu, arus distribusi barang melalui jalur darat dan laut juga ikut meningkat karena adanya permintaan tinggi selama periode libur.

Meski demikian, pihak terkait memastikan bahwa layanan penyeberangan tetap berjalan meski dengan beberapa keterlambatan akibat padatnya antrean. Penumpang pun diminta untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, termasuk memperkirakan waktu tempuh agar tidak terjebak dalam antrean panjang.

Kondisi Normal Kembali

Setelah puncak kepadatan terjadi pada Minggu malam, situasi di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin pagi, 9 September 2025, sudah mulai kembali normal. Jalur penyeberangan tidak lagi dipadati kendaraan sebagaimana malam sebelumnya. Kendaraan pribadi, bus, maupun truk bisa masuk kapal tanpa harus menunggu terlalu lama.

Perubahan ini menjadi indikasi bahwa puncak arus balik sudah terlewati, dan aktivitas penyeberangan akan kembali stabil seperti sedia kala. Meski demikian, pihak pengelola pelabuhan tetap menyiagakan personel dan fasilitas tambahan untuk mengantisipasi potensi lonjakan penumpang berikutnya, terutama pada momen libur nasional yang akan datang.

Catatan Penting Bagi Penumpang

Dari peristiwa ini, ada sejumlah hal yang bisa menjadi perhatian bagi masyarakat pengguna jasa penyeberangan. Pertama, penting untuk selalu memantau informasi resmi mengenai kondisi pelabuhan sebelum melakukan perjalanan. Kedua, penumpang disarankan menyiapkan waktu ekstra, terutama saat libur panjang atau akhir pekan.

Selain itu, membawa bekal makanan dan minuman secukupnya juga bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan saat harus menunggu antrean panjang. Bagi pengemudi kendaraan besar seperti bus dan truk, menjaga kondisi kendaraan agar tetap prima sangatlah penting agar perjalanan tetap aman dan lancar.

Lonjakan penumpang di Selat Bali pasca-libur panjang akhir pekan merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi. Meski terjadi antrean panjang di Pelabuhan Ketapang, situasi di Gilimanuk relatif terkendali. Dengan prediksi dan persiapan yang dilakukan pihak pelabuhan, arus balik dapat ditangani sehingga pada Senin, 9 September 2025, kondisi sudah kembali normal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index