JAKARTA - Tanggal 9 September 2025 menandai peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42, sebuah momentum penting bagi dunia olahraga Tanah Air. Tahun ini, Haornas mengangkat tema “Olahraga Satukan Kita”, menekankan peran olahraga tidak hanya sebagai sarana meraih prestasi, tetapi juga sebagai wadah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Setiap tahunnya, peringatan Haornas bukan sekadar untuk mengapresiasi atlet dan insan olahraga, tetapi juga menjadi pengingat bahwa olahraga merupakan bagian penting dari pendidikan karakter dan pembangunan sumber daya manusia. Melalui olahraga, masyarakat diharapkan mampu menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas bangsa.
Sejarah dan Latar Belakang Haornas
Peringatan Haornas ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985, sebagai bukti kepedulian negara terhadap kemajuan dunia olahraga. Namun, sejarah Haornas berakar jauh sebelum itu, yaitu pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta, Jawa Tengah, yang berlangsung pada 9-12 September 1948.
Presiden Soekarno membuka secara resmi PON I pada 9 September 1948 pukul 09.00 WIB di Stadion Sriwedari. Sebelumnya, pada pukul 06.30 WIB, bendera PON I tiba di Surakarta setelah menempuh perjalanan dari Yogyakarta sehari sebelumnya, yaitu 8 September 1948. Momen ini menandai awal konsistensi Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga nasional dan membina atlet-atlet untuk prestasi internasional.
Pemilihan tanggal 9 September juga melalui pertimbangan matang. Pada Sidang Paripurna KONI XIII yang digelar pada 16–17 Mei 1983 di Senayan, Jakarta, sempat muncul beberapa opsi tanggal, termasuk 8 dan 10 September. Sri Sultan Hamengku Buwono IX, saat itu menjabat sebagai Ketua Umum KONI Pusat, sempat mengusulkan 10 September karena ingin meningkatkan prestasi olahraga nasional.
Namun akhirnya, sejarah mencatat bahwa tanggal 9 September 1948 menjadi tanggal pembukaan resmi PON I oleh Presiden Soekarno, sehingga hari tersebut diabadikan sebagai Hari Olahraga Nasional. Pada 9 September 1983, Presiden Soeharto mencanangkan peringatan Haornas di Stadion Sriwedari dan meresmikan purnapugar stadion tersebut, menegaskan pentingnya momentum ini bagi pengembangan olahraga nasional.
Makna Tema “Olahraga Satukan Kita”
Tema Haornas tahun 2025, “Olahraga Satukan Kita”, mengandung pesan mendalam bahwa olahraga bukan sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, olahraga menjadi media pemersatu bangsa, menjembatani perbedaan suku, agama, dan budaya melalui semangat sportivitas.
Melalui tema ini, pemerintah berharap masyarakat dapat melihat olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat sekaligus cara menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Pendidikan karakter, kerja sama tim, dan sikap sportif merupakan prinsip yang dapat dipelajari melalui kegiatan olahraga, baik di sekolah, klub, maupun komunitas masyarakat.
Selain itu, Haornas menjadi momentum bagi para atlet, pelatih, dan insan olahraga untuk menunjukkan prestasi terbaik. Penghargaan terhadap dedikasi mereka menjadi pengingat bahwa olahraga juga merupakan pilar penting pembangunan sumber daya manusia dan identitas nasional.
Haornas Sebagai Momentum Kebangkitan Olahraga Nasional
Peringatan Haornas tidak hanya mengingatkan pada sejarah PON pertama, tetapi juga menjadi tonggak untuk mengevaluasi perkembangan olahraga Indonesia. Di tengah tantangan global, termasuk persaingan di level internasional, Haornas menjadi waktu yang tepat untuk menegaskan strategi pembinaan atlet, pengembangan fasilitas olahraga, dan promosi kegiatan fisik di masyarakat.
Pemerintah dan organisasi olahraga mendorong partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka memeriahkan Haornas, dari sekolah hingga komunitas lokal. Tujuannya adalah membangun kesadaran bahwa olahraga bisa menjadi sarana pemersatu dan penguat karakter bangsa, sekaligus meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Dengan peringatan Haornas ke-42 pada 9 September 2025, tema “Olahraga Satukan Kita” menegaskan peran olahraga sebagai jembatan persatuan, pendidikan karakter, dan prestasi. Mulai dari sejarah PON I di Surakarta hingga deklarasi resmi Haornas melalui Keppres 1985, momentum ini menunjukkan bahwa olahraga memiliki nilai strategis bagi bangsa.
Bagi masyarakat Indonesia, Haornas bukan hanya hari untuk merayakan prestasi atlet, tetapi juga ajang refleksi terhadap pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari. Semangat persatuan, kerja sama, dan pantang menyerah yang tertanam melalui olahraga menjadi fondasi bagi pembangunan manusia Indonesia yang lebih sehat, disiplin, dan berdaya saing di kancah internasional.