Asuransi Kesehatan

Dewan Penasihat Medis Deswa Hadir Cegah Fraud Klaim Asuransi Kesehatan Rp2 Triliun

Dewan Penasihat Medis Deswa Hadir Cegah Fraud Klaim Asuransi Kesehatan Rp2 Triliun
Dewan Penasihat Medis Deswa Hadir Cegah Fraud Klaim Asuransi Kesehatan Rp2 Triliun

JAKARTA - Deswa Integra Group resmi menghadirkan Dewan Penasihat Medis (DPM) atau Medical Advisory Board (MAB) yang independen untuk memberi saran terkait asuransi kesehatan. CEO Deswa, Dedi Dwi Kristianto, menegaskan langkah ini sejalan dengan ketentuan SEOJK Nomor 7/2025 yang tengah digodok menjadi POJK.

Berdasarkan investigasi Deswa dalam tiga tahun terakhir, sekitar 40%–55% klaim asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia terindikasi mengandung unsur fraud, dengan potensi kerugian industri mencapai Rp2 triliun per tahun. Dari jumlah itu, 25%–27% terjadi pada asuransi kesehatan, dan data internal Deswa mencatat kenaikan klaim signifikan sebesar 30% pada 2023 hingga proyeksi 2025.

Fraud di Ranah Medis Memerlukan Pendekatan Multidisiplin

Dedi menjelaskan, banyak fraud terjadi karena perbedaan interpretasi medis antara tenaga medis, penyedia layanan, dan perusahaan asuransi. Akibatnya, sistem verifikasi administratif saja tidak cukup untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan.

MAB by Deswa hadir dengan pendekatan multidisiplin, menggabungkan analisis medis, aktuaria, dan data analitik. Dengan begitu, klaim asuransi dapat dievaluasi lebih objektif dan ilmiah, meminimalkan potensi penyalahgunaan sistem.

Nickolai Indrajasa, Ketua MAB by Deswa, menegaskan bahwa layanan ini menyediakan second opinion kredibel tanpa menggantikan keputusan perusahaan atau regulator. Fitur ini dapat digunakan bersama beberapa perusahaan asuransi dan TPA sekaligus, sehingga lebih efisien dan adaptif.

Target Perusahaan yang Bergabung

Hingga akhir 2025, Dedi menargetkan 10–15 perusahaan asuransi bergabung dengan MAB by Deswa. Saat ini, sudah ada 7 perusahaan yang tertarik, terdiri dari enam asuransi jiwa dan satu TPA.

Dari jumlah tersebut, empat perusahaan lokal dan sisanya joint venture. Langkah ini menunjukkan minat industri untuk mengadopsi mekanisme pencegahan fraud yang lebih profesional dan berbasis data.

MAB by Deswa memiliki sekitar 40 profesional, termasuk dokter spesialis, farmakolog klinis, dan aktuaria. Tim ini siap memberikan evaluasi ilmiah yang dapat dipercaya oleh perusahaan asuransi dalam menangani klaim.

Efektivitas MAB dalam Mengurangi Kerugian Industri

Peluncuran MAB diharapkan mampu menekan fraud asuransi kesehatan yang merugikan Rp2 triliun per tahun. Dengan evaluasi berbasis data dan pendekatan ilmiah, klaim yang tidak sah bisa dideteksi lebih cepat dan akurat.

Selain mencegah kerugian, MAB juga membantu perusahaan asuransi dan TPA mengambil keputusan lebih tepat dan transparan. Hal ini juga mendukung regulasi baru yang mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan memiliki dewan penasihat medis.

Nickolai menambahkan, MAB tidak menggantikan fungsi perusahaan atau regulator, tapi berperan sebagai second opinion yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pendekatan ini diharapkan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap produk asuransi kesehatan.

Tren Fraud Asuransi Kesehatan di Indonesia

Menurut Dedi, klaim asuransi kesehatan rawan fraud karena perbedaan interpretasi diagnosa dan prosedur medis. Hal ini semakin kompleks seiring meningkatnya volume klaim dan variasi layanan kesehatan.

Dengan adanya MAB, klaim dapat dianalisis secara lebih menyeluruh dan objektif. Data dan ilmu medis menjadi dasar keputusan, bukan hanya administrasi semata, sehingga fraud bisa ditekan secara signifikan.

MAB by Deswa juga bertujuan untuk membantu perusahaan mengoptimalkan proses klaim tanpa mengurangi kualitas layanan bagi nasabah. Evaluasi klaim kini bisa dilakukan secara ilmiah, akurat, dan transparan.

Peluncuran MAB by Deswa menjadi langkah strategis untuk meminimalkan fraud klaim asuransi kesehatan. Dengan profesional medis, farmakolog, dan aktuaria, sistem ini diharapkan bisa memberikan second opinion berbasis data dan analisis ilmiah.

Target ke depan adalah menjangkau lebih banyak perusahaan asuransi sehingga industri lebih transparan, efisien, dan kredibel. Langkah ini juga sejalan dengan regulasi baru dan upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan asuransi kesehatan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan klaim asuransi kesehatan lebih akurat, fraud menurun, dan nasabah tetap terlindungi secara optimal. MAB by Deswa menghadirkan standar baru dalam evaluasi klaim yang berbasis data dan profesionalisme.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index